sejarah KALIMANTAN SELATAN


Kalimantan Selatan

Lambang


Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing
(Bahasa Banjar: Tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir)


Peta lokasi Kalimantan Selatan
Koordinat

Dasar hukum
Tanggal penting 14 Agustus 1950 (hari jadi)

Ibu kota
Banjarmasin

Gubernur
Drs. H. Rudi Ariffin

Luas
36.985 km²
Penduduk
3.054.129 (2002)
Angka kematian anak: 67/1.000 kelahiran
Kepadatan
Kabupaten
11
Kota
2
Kecamatan
138
Kelurahan/Desa
1.958
Suku Banjar (76%), Jawa (13%),
Bugis (12%) [1]

Agama
Islam (96,80%), Protestan (28,51%), Katolik (18,12%), Hindu (9,51%), Buddha (17,59%)

Bahasa
Bahasa Indonesia(id), Bahasa Banjar (bjn), Bahasa Bakumpai (bkr), Bahasa Bukit (bvu), Bahasa Dusun Deyah (dun), Bahasa Maanyan (mhy)

Zona waktu
WITA

Lagu daerah
Ampar-ampar Pisang
Rumah tradisional
{{{rumah}}}
Senjata tradisional
{{{senjata}}}
Singkatan {{{singkatan}}}
________________________________________Referensi: {{{ref}}}
________________________________________
Situs web resmi: www.kalselprov.go.id

(?)

Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin.
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalsel dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya sepuluh provinsi, setelah pembubaran RIS, salah satunya provinsi Kalimantan dengan gubernur Dokter Moerjani.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sejarah
• 2 Kondisi dan Sumber Daya Alam
o 2.1 Keanekaragaman Hayati
o 2.2 Sumber Daya Alam
• 3 Sosial Kemasyarakatan
o 3.1 Suku Bangsa
o 3.2 Bahasa Daerah
• 4 Pemerintahan
o 4.1 Daftar Kabupaten dan Kota
• 5 Daftar gubernur
o 5.1 Daerah Pemilihan DPR RI 2009
o 5.2 Daerah Pemilihan DPRD Kalsel 2009
• 6 Perekonomian
o 6.1 Pertambangan
• 7 Seni dan Budaya
o 7.1 Seni Karawitan
o 7.2 Teater tradisional dan wayang
o 7.3 Tarian
o 7.4 Lagu
o 7.5 Rumah Adat
o 7.6 Pakaian Adat
• 8 Pariwisata
• 9 Peninggalan Sejarah dan Purbakala
• 10 Rujukan
• 11 Pranala luar
• 12 Referensi

[sunting] Sejarah


Balai Seba Gedung Mahligai Pancasila pada rumah jabatan Gubernur KalSel.
• 8000 SM :Migrasi I, Manusia ras Austrolomelanesia mendiami gua-gua di pegunungan Meratus. Ras ini melanjutkan migrasi ke pulau Papua dan Australia. Fosilnya ditemukan di Gua Babi di Gunung Batu Buli, Desa Randu, Muara Uya, Tabalong.
• 2500 SM : Migrasi II yaitu bangsa Melayu Proto dari pulau Formosa ke pulau Borneo yang menjadi nenek moyang suku Dayak (rumpun Ot Danum).
• 1500 SM : Migrasi bangsa Melayu Deutero ke pulau Borneo.
• 400 : Migrasi orang India (Tamil) menyebarkan agama Hindu ke Kalimantan, bersamaan dengan migrasi orang Sumatera yang membawa bahasa Melayu dan mulai tumbuhnya Bahasa Banjar Hulu.
• 520 : Munculnya Kerajaan Tanjungpuri di Tanjung, Tabalong yang didirikan suku Melayu.
• 600 : Suku Dayak Maanyan melakukan migrasi ke pulau Bangka selanjutnya ke Madagaskar.
• 1200 : Ampu Jatmika mendirikan pemukiman dan Candi Laras dengan pondasi tiang pancang ulin yang disebut kalang-sunduk di wilayah rawa daerah aliran sungai Tapin dan menobatkan dirinya sebagai raja Kerajaan Negara Dipa.
• 1200 : Ampu Jatmika menaklukan penduduk asli wilayah Banua Lima yaitu lima daerah aliran sungai (DAS) yaitu Batang Alai, Tabalong, Balangan, Pitap, dan Amandit serta daerah perbukitan (Bukit), selanjutnya mendirikan Candi Agung di Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara.
• 1360 : Lambung Mangkurat, Patih Kerajaan Negara Dipa berangkat ke Majapahit untuk melamar Raden Putra, sebagai calon suami Putri Junjung Buih.
• 1362 : Wilayah Barito, Tabalong dan Sawuku menjadi daerah taklukan Kerajaan Majapahit. Hancurnya Kerajaan Nan Sarunai, kerajaan Suku Dayak Maanyan karena serangan Majapahit. Pangeran Suryanata dari Majapahit berhasil menjadi raja Negara Dipa.
• 1400 : Masa Kerajaan Negara Daha, Raden Sekarsungsang menjadi Raja pertama.
• 1526 : Bandarmasih, pemukiman Olohmasih, dipimpin Patih Masih.
• 1526-1550 : Masa pemerintahan Pangeran Samudera (Raja I) di Kerajaan Banjar. Setelah mendapat dukungan Kesultanan Demak untuk lepas dari Kerajaan Negara Daha.
• 24 September 1526/6 Zulhijjah 932 H : Pangeran Samudera memeluk Islam dan bergelar Sultan Suriansyah.
• 1550-1570 : Masa pemerintahan Sultan Rahmatullah (Raja II) di Banjarmasin
• 1570-1620 : Masa pemerintahan Sultan Hidayatullah (Raja III) di Banjarmasin
• 1520-1620 : Masa pemerintahan Sultan Musta'inbillah (Raja IV) di Banjarmasin hingga 1612.
• 1596 : Belanda merampas 2 jung lada dari Banjarmasin yang berdagang di Kesultanan Banten.
• 7 Juli 1607 : Ekspedisi Belanda dipimpin Koopman Gillis Michaelszoon tiba di Banjarmasin.
• 1612 : Belanda menembak hancur Banjar Lama (kampung Keraton) di Kuin, sehingga ibukota kerajaan dipindahkan dari Banjarmasin ke Martapura.
• 1734-1759 : Masa pemerintahan Sultan Tamjidillah I di Martapura.
• 14 Mei 1787 : Pangeran Amir (kakek Antasari) ditangkap Belanda, selanjutnya diasingkan ke Srilangka, setelah mengadakan perlawanan terhadap Belanda dengan 3000 pengikutnya.
• 15 Muharam 1251 H/1825 : Undang Undang Sultan Adam (UUSA 1825).
• 1859 : Sultan Tamjidillah yang disetujui Belanda sebagai raja Banjar, diturunkan dari tahta dan diasingkan ke Kota Bogor.
• 11 November 1858 : Pertama kali meletusnya Perang Banjar, dipimpin Pangeran Antasari.
• 28 April 1859 : Pasukan Antasari menyerang tambang batubara milik Belanda di Pengaron, Banjar.
• 17 Agustus 1860 : Pangeran Antasari mendirikan Benteng Tabalong.
• 4 Mei 1861 : Pertempuran Paringin antara pasukan Antasari melawan Belanda.
• 14 Maret 1862 (13 Ramadhan 1278 H) : Pangeran Antasari ditabalkan sebagai Panembahan.
• 1899 : Residen C.A Kroesen memimpin Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo
• 24 Januari 1905 : Sultan Muhammad Seman, putra Pangeran Antasari gugur melawan Belanda.
• 1915 : Sarekat Islam mendirikan Madrasah Darussalam di Martapura.
• 1919 : Banjarmasin mendapat otonom pemerintahan menjadi Gemeente Bandjermasin.
• 1923 : National Borneo Congres ke-1
• 29-31 Maret 1924 : National Borneo Congres ke-2, dihadiri wakil-wakil Perserikatan Dayak dan Sarekat Islam lokal.
• 5 Maret 1930 : Keluarnya ketetapan no. 253 dan 254 tentang berdirinya cabang Muhammadiyah di Banjarmasin dan Alabio
• 1938 : Wester afdeeling van Borneo, Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo menjadi sebuah propinsi di Hindia Belanda. Gemeente Bandjermasin ditingkatkan menjadi Stads Gemeente Bandjermasin.
• 25 Desember 1941 : Jepang membom Lapangan Terbang Ulin
• 21 Januari 1942 : Jepang menembak jatuh pesawat Catalina-Belanda di sungai Barito perairan Alalak, Barito Kuala,
• 8 Februari 1942 : Jepang memasuki Muara Uya, Tabalong, Gubernur Haga mengungsi ke Kuala Kapuas menuju Puruk Cahu, Murung Raya.
• 10 Februari 1942 : Tentara Jepang memasuki Banjarmasin, sejak 6 Februari 1942 pemerintahan kota sudah vacum.
• Februari 1942 : Dengan persetujuan walikota Banjarmasin H. Mulder dibentuk Pimpinan Pemerintahan Civil (PPC) diketuai Mr. Rusbandi, sebagai pemerintahan sementara.
• 12 Februari 1942 : Tentara Jepang mengeluarkan maklumat kota Bajarmasin dan daerahnya diserahkan kepada PPC (Pimpinan Pemerintahan Civil)
• 5 Maret 1942 : A.A Hamidhan menerbitkan surat kabar Kalimantan Raya
• 18 Maret 1942 : Kiai Pangeran Musa Ardi Kesuma ditunjuk Jepang sebagai Ridzie, penguasa penuh dan tertinggi pemerintah sipil meliputi wilayah Banjarmasin, Hulu Sungai dan Kapuas-Barito (Dayak Besar).
• 17 April 1945 : Rakyat Banjarmasin mulai diwajibkan memberi hormat dengan membungkukkan badan kepada setiap tentara Jepang baik yang naik sepeda, mobil dan sebagainya.
• 6 Mei 1945 : Pembentukan TRI pasukan MN 1001, MKTI (MN=Muhammad Noor)
• 18 Agustus 1945 : Pemerintahan Sukarno-Hatta menunjuk Ir. H. Pangeran Muhammad Noor sebagai gubernurKalimantan
• 23 Agustus 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran GEMIRI (Gerakan Rakyat Mempertahankan Republik Indonesia) di Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
• Agustus 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran Badan Pemberontak Rakyat Kalimantan di Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
• 23 September 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran Pasukan Berani Mati di Alabio, Hulu Sungai Utara.
• November 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran Laskar Syaifullah di Haruyan, Hulu Sungai Tengah.
• 20 November 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran GERPINDOM (Gerakan Rakyat Pengajar/Pembela Indonesia Merdeka) di Amuntai, Hulu Sungai Utara.
• 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran GERPINDOM (Gerakan Pemuda Indonesia Merdeka) di Birayang, Hulu Sungai Tengah, Barisan Pelopor Pemberontakan (BPPKL) di Martapura, Banjar dan Banteng Borneo di Rantau, Tapin serta Laskar Hasbullah di Martapura, Pelaihari, Rantau dan Hulu Sungai.
• 7 Desember 1945 : Pertempuran Marabahan di Barito Kuala.
• 21 Desember 1948 : Pertempuran Hawang, Hulu Sungai Tengah.
• 2 Januari 1949 : Pertempuran di Negara di Hulu Sungai Selatan (Palagan Nagara).
• 6 Februari : Pertempuran Pagatan di Tanah Bumbu.
• 17 Mei 1949 : Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan oleh Letkol. Hasan Basry (Pahlawan Nasional).
• 3 Juni 1949 : Pertempuran Serangan Umum Kota Tanjung di Tabalong.
• 15 April 1949 : Pertempuran Batakan di Tanah Laut.
• 8 Agustus 1949 : Pertempuran Garis Demarkasi di Karang Jawa, Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
• 9 November 1949 : Pertempuran di Banjarmasin.
• 1 Mei 1952 : Berdirinya Kabupaten Amuntai.
• 14 Januari 1953 : Perubahan nama Kabupaten Amuntai menjadi Kabupaten Hulu Sungai Utara.
• 23 September 1953 : Wafatnya Ratu Zaleha, putri Sultan Muhammad Seman, sebelumnya diasingkan di Cianjur.
• 7 Desember 1956 : Terbentuknya provinsi Kalsel yaitu gabungan dari Kotawaringin, Dayak Besar, Daerah Banjar dan Federasi Kalimantan Tenggara. Belakangan Pasir (bagian Federasi Kalimantan Tenggara) bergabung ke provinsi Kalimantan Timur.
• 23 Mei 1957 : Wilayah Kotawaringin dan Dayak Besar membentuk provinsi Kalimantan Tengah.
• 10 November 1991 : Peresmian Museum Wasaka oleh Gubernur Kalsel Ir. H. Muhammad Said
• 23 Mei 1997 : Peristiwa Jumat Kelabu di Banjarmasin, kampanye pemilu yang berakhir kerusuhan bernuansa SARA (partai)
• 2005 : Terpilihnya H. Rudi Ariffin sebagai gubernur untuk masa jabatan 2005-2009

0 Comments

komentar anda sangat membantu saya untuk blog ini, terimakasih :)